Jumat, 24 Oktober 2025

Mengenal Sejarah Worship Leader / WL

Jika ikut ibadah Gereja² aliran Pentakosta pasti gak asing dengan pelayanan ibadah bagian dari tim pemusik yaitu WL. Singkatan dari worship leader. 

Seseorang yang ada di depan altar utama, yang memimpin pujian dan penyembahan, dia bukan derigen yang memimpin paduan suara, tapi dia yang membawa pujian dan penyembahan, sekaligus membawa suasana jemaat masuk ke dalam doa atau ke suasana tertentu. 

Ilustrasi, time line perkembangan worship leader, sejak jaman Daud hingga modern saat ini. Gambar dibantu ChatGPT mengilustrasikan


Istilah WL sendiri bagi saya tidak asing karena teman kerja di kantor sering menyebutkan istilah ini, dan ketika memimpin pujian dalam persekutuan doa kerap memberikan tanda atau aba² kepada pemusik untuk mengulang lagu, kembali ke reff, atau penekanan pada bait lagu tertentu dengan tanda jari tangannya. Dari situ awal saya memahami istilah WL. Baru setelah saya masuk ke komunitas Kristen aliran Pentakosta ini akhirnya jadi lebih memahami. 

Pada postingan kali ini saya ingin cari tahu soal sejarah dari worship leader, kapan mulai ada dan kapan juga istilah ini mulai dipakai. 

Meski blog saya ini bergenre rohani, jangan heran jika akan sering ada hal² yang berkaitan dengan sejarah, asal muasal agar kita paham mengenai sejarah. Jangan seperti saudara bungsu kita yang tidak memahami sejarah tapi mengklaim sejarah, itu salah jadi jangan ditiru. 


Jadi worship leader jika dilihat dari akar sejarahnya, sebenarnya sudah dikenal sejak jaman Perjanjian Lama, meskipun disebut dengan istilah berbeda. 

Pada kitab Perjanjian Lama, diketahui bahwa Raja Daud, menugaskan orang Lewi untuk memimpin pujian di Kemah Suci dan Bait Allah, seperti tertulis demikian:
Daud memerintahkan para kepala orang Lewi itu, supaya mereka menyuruh berdiri saudara-saudara sepuak mereka, yakni para penyanyi, dengan membawa alat-alat musik seperti gambus, kecapi dan ceracap, untuk memperdengarkan dengan nyaring lagu-lagu gembira. (1 Tawarikh 15: 16) 

Jadi konsep memimpin pujian sudah ada sejak dulu, sebelum jaman saat ini ada. 

Kemudian pada perkembangan gereja mula², abad ke-1 hingga ke-4, jemaat mula² menyanyi bersama secara sederhana dipimpin oleh seorang 'cantor' (penyanyi utama) atau pemimpin nyanyian. 

Nyanyian ini diambil dari Mazmur dan puisi rohani seperti Magnificat,  Gloria dsb. 

Perkembangan gereja selanjutnya abad pertengahan hingga abad ke-5 sampai dengan abad ke-16. Dalam Gereja Katolik dikenal peran penyanyi yang disebut 'kantor' atau 'chorister'. 

Kemudian masuk ke abad Reformasi gereja, Luther dan Calvin mengarahkan jemaat untuk terlihat menyanyi bersama, bukan hanya imam atau paduan suara saja. Pemimpin pujian kala itu pendeta atau derigen paduan suara. 

Pada perkembangan selanjutnya, abad ke-18 hingga ke-20, era kebangunan rohani, seperti Great Awakening di Amerika Serikat dan Inggris, nyanyian jemaat semakin hidup dan ekspresif. 

Charles Wesley menulis ratusan lagu pujian yang digunakan dalam banyak kesempatan dalam ibadah² atau momen² tertentu. 

Selanjutnya abad ke-20 muncul genre musik gospel, praise & worship dan band rohani. Saat ini gereja mulai menempatkan song leader atau music director untuk memimpin umat bernyanyi. 

Mulai tahun 1950an, ketika aliran Pentakosta mulai dikenal dan berkembang, mulailah istilah worship leader ini dikenal. 

Gereja² aliran  Pentakosta menekankan penyembahan pribadi yang ekspresif, dimana sosok worship leader didapuk sebagai pembimbing jemaat masuk ke hadirat Allah, menyusun urutan lagu, berinteraksi dengan band, backing vocals, dan juga jemaat. 

Tokoh² worship leader dunia yang dikenal seperti Don Moen, Darlene Zschech (Hillsong), Chris Tomlin, Israel Houghton dll. mempopulerkan konsep ini hingga sampai dikenal di Indonesia. 

Barulah pada tahun 1980 - 1990 dengan masuknya pujian² modern dari luar negeri, istilah WL ini mulai digunakan. Gereja² seperti GPdi, GBIS, GBI, GSJA mulai mengadopsi format ibadah dengan tim musik, singer, dan worship leader. 


Itulah sejarah time line yang bisa dipahami bagaimana sejak jaman Perjanjian Lama hingga saat ini, bagaimana worship leader itu ada, walaupun dulu namanya berbeda tetapi fungsinya sama, ini hanya masalah bahasa saja, tapi apa yang dilakukan Alkitabiah, setidaknya bisa dikatakan demikian. 

Sudah paham kan jadinya, semua pasti ada asal muasalnya dan ada baiknya kita mengetahuinya agar memahaminya. 

Orang Kristen itu gak boleh lupa sama sejarah, apapun itu, kapan terbentuknya sesuatu itu harus tahu supaya gak lupa diri, semua ada prosesnya ada yang mulai dari nol ada yang lahir dari adaptasi atau adopsi, semuanya itu harus disadari jangan disangkali. 

Segitu saja sharing² informasi ini, semoga bisa menambah wawasan kita. -cpr

#onedayonepost
#informasi
#sejarah
#worshipleader
#pujian
#praise&worship
Previous Post
Next Post

http://bit.ly/cocoper6

0 komentar: