Rabu, 03 September 2025

Mengenal Sejarah Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS)

Saya kini tergabung dalam komunitas gereja lokal dimana saya tinggal, pada postingan sebelumnya saya menyebut GBIS Hosana Pandaan. Ya itulah komunitas gereja lokal yang saya diami saat ini. 

Saya selalu ingin tahu historikal dari hadirnya gereja ini, seperti apa sih, kapan mulai terbentuknya dll. Pada postingan ini saya akan membagikan informasi itu, hasil resume dari beberapa informasi yang saya peroleh. Walaupun tidak mudah mendapatkan informasi yang begitu lengkap. 

GBIS merupakan salah¹ denominasi gereja di Indonesia. GBIS dalam translate bahasa Inggris disebut Bethel Full Gospel Church of Indonesia. GBIS tergabung dalam Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) dan merupakan anggota ke-34. Bergabung dengan PGI pada 14 Mei 1964.

Logo GBIS, gambar diambil dari Google

Pada mulanya, GBIS lahir diawali dengan keluarnya Pdt. F. G. van Gessel dan beberapa pendeta lain dari GPdI (Gereja Pentakosta di Indonesia).

Pendeta² ini lalu kemudian membentuk Badan Persekutuan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Surabaya pada tanggal 21 Januari 1952. Seiring waktu, GBIS menjadi organisasi Pentakosta terbesar ke-2 di Indonesia setelah GPdI. 

Untuk saat ini ketika saya menuliskan postingan ini, GBIS ini diketuai oleh Pdt. Jonatan Jap Setiawan, sekertaris umum oleh Pdt. Freddy J. Sutisna, SE., MA., dan bendahara umum oleh Pdt. Yeheskiel Sombu. 


Sedikit mundur ke belakang, merujuk dari website GBIS, dasar iman GBIS bersumber dari mana? 

Aliran Montanisme lahir pada abad ke-2. Tokoh penyebar aliran ini adalah Montanus yang berasal dari Phrygia di Asia Kecil. Dia bertobat dan menjadi orang Kristen dan selanjutnya  menjadi seorang presbyter (penatua) yang bersemangat di Phrygia. Dia mengalami pengalaman dalam Roh yang luar biasa. 

Montanus melihat kelemahan dari Gereja Katolik dimasa itu. Pengalaman yang luar biasa dalam Roh berdampak pada kehidupan rohaninya yang berbeda dengan kehidupan rohani dari umat Tuhan pada umumnya. Aliran ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. 

Aliran Montanis ini menyebar hingga ke Kartago, Afrika. Dimana di sana ada tokoh gereja yang bernama Tertulianus, dia seorang penulis Kekristenan dan menjadi pengikut Montanis pada awal abad ke-3. Tertulianus lahir sekitar tahun 155-160 dan mendalami filsafat stoa, ahli pidato dan lancar berbahasa Latin serta Yunani. Dia dijuluki “orang pentakosta dari Khartago.”

Selain Montanis, tokoh yang berperan dalam perkembangan aliran Montanisme adalah dua orang nabiah yang bernama Priskila dan Maximilla. 

Hal ini membuat Gereja Katolik ketika itu mengambil sikap dan berdasarkan konferensi / Konsili aliran ini dianggap sebagai bidat. Pada abad ke-4 aliran ini berhasil dilenyapkan dari gereja barat, sesudah Paus Innocentius I yang mejabat pada tahun 401-417 menentangnya dengan sangat keras. 

Aliran Montanis ini mengalami tekanan yang sangat kuat dari Kristen Timur, namun masih bisa bertahan hingga abad ke-9. 

Sebagian orang menganggap aliran ini pararel dengan pentakostalisme (yang disebut sebagian orang menjadi neo-montanisme). 

Montanis menganggap serangkaian wahyu turun langsung melalui roh kudus, juga turun secara pribadi merupakan penjelmaan dari roh penghibur yang disebutkan dalam Injil Yohanes 14: 16.

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. (Yohanes 14: 16) 

Ada hal positif dari aliran Montanis, meski dianggap sesat oleh aliran Kristen lainnya, yaitu menyadarkan gereja akan perlunya kembali mengalami pembaharuan dalam kuasa Roh Kudus. Dianggap aliran Montanisme ini adalah cikal bakal lahirnya Gereja-gereja aliran Pantekosta.  Meski begitu, sebenarnya lahirnya gereja-gereja aliran Pantekosta, adalah penggenapan dari janji-janji Allah sebagaimana kita dapatkan dalam Alkitab. 


Beratus-ratus tahun berikutnya, perkembangan gereja terus berlanjut. Gerakan Pentakosta muncul di Camp Meeting Cherokee County, di North Carolina, Amerika Serikat pada tahun 1898. Yang ditandai dengan fenomena "berkata-kata dalam bahasa asing."

Peristiwa ini terjadi dengan dimulainya 3 penginjil dari Gereja Baptis dan Gereja Methodis, yaitu William Martin, Joe Tipton, dan Milton Mc. Nabb, melakukan acara kebangunan rohani. Mereka mengundang orang-orang untuk menghadiri Kebaktian Kebangunan Rohani tersebut untuk mencari hadirat Tuhan. Selanjutnya Roh Kudus melawat mereka yang hadir dalam kabaktian kebangunan rohani tersebut. Namun dari acara tersebut, 3 orang penginjil ini dianggap bidat oleh pendeta² dari Gereja Baptis dan Gereja Methodis. 

Kelompok mereka ini mendapat persekusi dari jemaat Kristen yang lain, bahkan dari kepala Kepolisian setempat. Hingga membuat mereka terdesak dan pada akhirnya mereka pindah ke rumah William F. Bryant yang menjadi pemimpin kelompok mereka. Tanggal 15 Mei 1902, Bryant mendirikan suatu organisasi gereja yang menjadi cikal bakal dari Church Of God (salah satu Gereja Pantekosta di dunia setelah Assemblies of God).

Perjalanan perkembangan aliran Pentakosta ini masih panjang di wilayah Amerika, lalu berkembang ke Eropa, India, hingga Asia dan pada akhirnya tiba di Indonesia. 

Kekristenan sendiri diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 1511 melalui Katolik Roma, dan Protestan pada tahun 1605. Tapi ternyata sudah ada yang lebih dulu masuk yaitu Kekristenan aliran Nestorian, dianggap sudah ada sejak abad ke-2. Gereja Nestorian adalah perpecahan dari Gereja Katolik pada abad ke-5. Gereja ini berpusat di Mesopotamia hilir (Irak). 

Api Pentakosta sendiri merambah Indonesia pada Maret 1921, tiba pertama kali di Batavia (Jakarta). Selanjutnya penginjil ini melalui perjalanan darat, lewat Mojokerto, Surabaya, Banyuwangi dan dengan kapal Varkenboot mereka menyeberang ke Singaraja (Bali). Kemudian mereka menetap di Denpasar dalam sebuah gedung kopra dengan lantai batu bata yang telah hancur dan atap terbuat dari rumbia, maka mulailah  mereka  menabur benih Injil Sepenuh dari rumah ke rumah.

Namun di Bali, perkembangan penginjilan mendapat penolakan dari pandita² Hindu Bali. Akhirnya demi kondusifitas di Bali, akhirnya para pendeta Kristen ini menyingkir ke Jawa Timur. 

Desember 1923 mereka pindah ke Surabaya. Lalu pindah ke Lawang dan lalu pindah ke Batavia. 

Ada seorang pendeta, Pdt. Cornelius E. Croesbeek menetap di Surabaya. Di Surabaya, Pdt. Cornelius E. Croesbeck berkenalan dengan Ny. Wijnen yang memperkenalkan dengan keponakannya yang bekerja di BPM Cepu yaitu sdr. F.G. Van Gessel, seorang pejabat tinggi di BPM Cepu. 

BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij) adalah perusahaan minyak yang memiliki kilang minyak dan sumur-sumur di Cepu pada masa kolonial Belanda. Pemerintah Indonesia pada tahun 1962 mengambil alih perusahaan ini. 

Setelah mendengar berita Injil Sepenuh, ia pun bertobat. Pada tanggal 3 Januari 1923 dimulailah kebaktian pertama bertempat di rumah F.G. van Gessel di Deterdink Boulevard Cepu. Kebaktian berlangsung terus dengan jumlah pengunjung bertambah. Dan tiga bulan kemudian yaitu tanggal 30 Maret 1923 diselenggarakan baptisan air pertama di Pasar Sore Cepu yang diikuti oleh 13 orang. Baptisan ini merupakan tonggak pertama dalam sejarah gereja Pantekosta di Indonesia.

Gereja Pantekosta ini mulai berkembang diawali dengan GPdI sebagai cikal bakal gereja² Pantekosta di Indonesia. GPdI sendiri awalnya bernama Vereeniging “De Pinkster Gemeente in Nederlandsch Indie, didirikan pada tanggal 19 Maret 1923 berkedudukan di Bandung. Dengan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda, tertanggal Cipanas, 4 Juni 1924 No. 29.

Pada tanggal 4 Juni 1937 pemerintah Belanda mengakui Gerakan Pantekosta menjadi “Kerkgenootschap” (Persekutuan Gereja) berdasarkan Staadblad 1927 Nomor 156 dan 532 tahun 1927 Dengan Beslit Pemerintah No. 33 tanggal 4 Juni 1937. Staadblad Nomor 768 nama Pinkster Gemeente berubah menjadi Pinksterkerk in Nederlandsch Indie, dan yang akhirnya pada tahun 1942 zaman pendudukan Jepang berubah menjadi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI).

Dengan pecahnya Perang Dunia II, maka kepemimpinan Gereja Pantekosta di Indonesia, diserahkan pada putera-putera Indonesia, yang disebut Badan Pengoeroes Oemoem (BPO).

Pada bulan Februari 1925 dimulailah Sekolah Minggu yang pertama di Surabaya. 

Pada Januari 1935 didirikanlah Sekolah Alkitab di Embong Malang Surabaya yang bernama Nederlandsch Indisch Bijbel Instituut (NIBI) oleh Rev. William West Patterson. Pada tahun 1936, sejumlah siswa angkatan I diwisuda. Sebagian besar mereka adalah berkebangsaan Belanda. Pada giliran berikut banyak lulusan NIBI adalah putera asli Indonesia. 

Sekolah Alkitab ini pindah ke jalan Madukoro 16, Lawang, Malang. Pimpinan Sekolah Alkitab ini adalah Pdt. Edmonson yang kemudian diganti dengan Pdt. Bade. Beberapa alumni Sekolah Alkitab di Lawang ini antara lain, Sontang Pardede, dan Victor Siregar.


Dimulainya Sejarah Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS)
Pada tahun 1952, sehubungan dengan perpecahan dalam tubuh GPdI yang ‘melahirkan’ Gereja Bethel Injil Sepenuh, Sekolah Alkitab Lawang, dipindah ke Beji, Batu Malang hingga kini.

Perpecahan dalam tubuh GPdI dikarenakan beberapa hal, diantaranya masalah pengajaran, organisasi, hingga masalah perbedaan pendapat. 

Pdt. Thiesen keluar dari GPdI pada tahun 1932, dan selanjutnya mendirikan organisasi baru Pinkster Beweging, yang kini dikenal dengan nama Gereja Gerakan Pantekosta.

Pada tahun 1936, missionaris R.M. Devin dan R. Busby keluar dan mendirikan Sidang-sidang Jemaat Allah (Assemblies of God).

Pada tahun 1941, Pdt. Sinaga keluar dan mendirikan Gereja Pantekosta Sumatera Utara (GPSU).

Tahun 1946, Pdt. Tan Hok Tjwan, memisahkan diri dan mendirikan Sing Ling Kau Hwee (Gereja Isa Almasih). 

Pada tahun 1952 Pdt. T. G. Van Gessel, keluar dari GPdI dan mendirikan Gereja Bethel Injil Sepenuh, bersama Pdt. Hoo Liong Seng (H.L.Senduk) dan kawan-kawan (22 orang).

Pada akhirnya Pdt. Hoo Liong Seng (H. L. Senduk) memisahkan diri dan tahun 1970 mendirikan Gereja Bethel Indonesia/GBI setelah persengketaan organisasi dengan GBIS, melalui keputusan Menteri Agama kala itu. 

Pada tahun 1959 Pdt. Ishak Lew keluar dari GpdI dan mendirikan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.  

Pada tahun 1966 Pdt. Karel Sianturi dan Pdt. Sianipar keluar, dan mendirikan Gereja Pantekosta Indonesia Sumatera Utara (GPISU). 

Pada tahun 1966 Pdt. Korompis keluar dan mendirikan Gereja Pantekosta.

Satu hal yang positif dari perpecahan-perpecahan ini adalah, semakin tersebarnya berita Pantekosta ke seluruh wilayah Indonesia. Dalam kurun waktu kurang dari satu abad kekristenan di Indonesia telah berkembang sedemikian pesatnya, melebihi perkembangan kekristenan yang dibawa lewat misi Katolik dan Protestan yang telah 2 - 3 abad lebih dahulu menjejakkan kaki di Indonesia.

Sumber informasi ini diperoleh dari website resmi GBIS, selengkapnya bisa klik tautan ini

Ciri khas dari GBIS adalah aliran Pentakosta yang dibawanya. Selain itu ada tiga pilar utama yang jadi penopangnya yaitu Organisme (Merujuk pada gereja sebagai organisme hidup, bukan hanya organisasi), Otonom (Mengacu pada kemandirian dan kebebasan gereja dalam mengelola urusan internalnya) dan Fellowship (Menekankan pentingnya persekutuan dan kerjasama di antara jemaat dan gereja). 

Dalam organisasi GBIS dikenal Majelis Daerah, merupakan anggota Badan Persekutuan Gereja Bethel Injil Sepenuh di suatu provinsi atau beberapa provinsi yang merupakan lembaga pelaksana keputusan dan program kerja Badan Penghubung di daerah dan keputusan Sidang Majelis Daerah.

Ada sebanyak 15 Majelis Daerah di Indonesia, sampai saat ini:
1. SUMUT - NAD
2. RIAU
3. KEP. RIAU
4. JAMBI - SUMBAR
5. SUMBAGSEL
6. JABAR- BANTEN
7. DKI JAKARTA
8. JATENG - DIY
9. JATIM - BALI
10. KALTENGSELBAR
11. KALTIM - KALTARA
12. NTT
13. SULUT - MALUT
14. MALUKU - SULSEL
15. PAPUA - PAPUA BARAT

Gereja dimana saya terdaftar adalah GBIS Bosan, Pandaan, masuk dalam wilayah Majelis Daerah JATIM-BALI. 

GBIS Hosana Pandaan ini dilayani oleh gembala Pdt. Stefanus Sarosa S. Th. dan Pdt. Otniel Rosa Setiawan dan Pdm. Trifena Stefanus. Sebelumnya ada Pdm. David Kurniawan tapi beliau pindah ke GBIS Bojong Menteng, Bekasi untuk berkarya pelayanan di sana (per tanggal 31 Agustus 2025 ybs. pamit kepada jemaat di GBIS Hosana Pandaan). 

Beberapa dibawah ini adalah GBIS terdekat di sekitar wilayah Jatim, selain GBIS Hosana, Pandaan:
⛪ GBIS Kristus Gembala, Pasuruan
⛪ GBIS Hermon, Bangil
⛪ GBIS Anugerah, Lawang
⛪ GBIS Surabaya (Karangpilang) 
GBIS Agape Wonosalam, Jombang
⛪ GBIS Elohim, Malang
⛪ GBIS Sungai Kehidupan (Klampis), Surabaya
⛪ GBIS Kristus Ajaib Mojoduwur, Jombang

Tidak semua bisa saya sebutkan satu per satu, karena kebetulan yang saya tahu baru itu saja, itu masih area Jatim saja. Ada juga yang namanya serupa, tapi entah satu organisasi atau tidak saya tidak bisa memastikannya. 

Itulah dia sedikit resume mengenai sejarah dari GBIS, yang saat ini jadi tempat saya berkomunitas menggereja. Hal² lain terkait pembahasan soal GBIS ini akan saya bahas pada postingan terpisah. Sampai jumpa dipostingan lainnya. -cpr

#onedayonepost
#informasi
#sejarah
#gbis

Selasa, 02 September 2025

Mengenal Istilah Apologet Kristen

Pernahkah mendengar penyampaian firman dari seorang hamba Tuhan bernama Elia Myron? Kalau yang sering scrolling media sosial pasti gak akan asing dengan nama tersebut. 

Dia punya nama asli Elia Hathaway, pria kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1994. Dia punya orang tua yang berbeda agama, ayahnya seorang Kristen dan ibunya seorang Yahudi. Dia dikenal di sosial media sebagai seorang apologet, dia adalah seorang Kristen Protestan. Disosial media Tiktoker dan internet sering membahas soal hubungan antara teologi agama² Abrahamik. 

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Latar belakang pendidikannya adalah seorang Sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia (2016). Kemudian mengambil S2 di kampus yang sama bidang master teologi, lulus 2018. 

Tapi pada post kali ini saya gak akan bahas soal pribadi atau apa saja yang dibahas oleh Elia. Saya hanya ingin membahas soal istilah apologet. Karena Elia Myron sangat akrab dengan istilah apologet. 

Meski Elia seorang Kristen Protestant, namun Elia sangat memahami sejarah dan tradisi gereja sejak mula², bahkan sejarah atau historical Yahudi sejak jaman Abraham, dimana bagi keyakinan Kristen, histori mula² sejak Adam Hawa, Bapa Abraham, Nuh, Musa, ke Yesus Kristus hingga perkembangan Kekristenan hingga saat ini, Elia cukup menguasainya dengan sangat baik dan benar. Sangat jarang ditemui seorang Kristen Protestant yang sangat memahami hal ini. Dimana seorang Protestant membatasi hanya pada Alkitab saja, tidak lebih dari itu. 

Kita balik lagi, istilah apologet itu apa sih? 

Apologetika berasal dari bahasa Yunani kuno, apologia, secara umum artinya pembelaan. Bentuk kata kerjanya apologoumai yang memiliki arti melakukan suatu pembelaan, berbicara untuk membantah, baik untuk merespon tuduhan maupun tuntutan dalam sidang pengadilan. 

Apologet atau apologetika Kristen adalah ilmu sistematis yang mempertahankan dan menjelaskan iman dan kepercayaan Kristen. Apologet itu bisa diartikan pembela. 

Mungkin dalam analogi saudara kita yang Muslim, dikenal komunitas atau kelompok seperti FPI (Front Pembela Islam), mungkin itulah istilah apologet Islam. Namun, istilah apologet lebih akrab dalam istilah Kristen, karena memang serapan bahasa asing non Arab lebih akrab dengan dunia Kristen. Kalau Islam lebih akrab dengan terjemahan Arabic. 

Ilmu ini berusaha menjawab serta menunjukan bentuk pernyataan sikap atas kaum skeptisisme yang meragukan keberadaan Allah dalam rupa Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia atau menyerang kepercayaan kepada Allah yang terdapat dalam Alkitab. 

Pembelaan ini dapat ditunjukkan kepada pemeluk agama yang lain, aliran Kristen yang lain, warga komunitas Kristen yang ragu-ragu atau kepada orang beriman biasa yang ingin mengerti bahwa iman mereka dapat dipertanggungjawabkan dan iman yang benar. 


Secara historis, Elia Myron pernah mengatakan, bahwa apologet ini sudah ada sejak jaman Rasul Paulus, pada awal perkembangan gereja mula². Kemudian juga dilakukan oleh para penulis Patristik seperti Origenes dari Aleksandria (Origenes Adamantios) , Augustinus dari Hippo, Yustinus Martir dan Quintus Septimius Florens Tertullianus (Tertullianus), Klemens dari Aleksandria, kemudian diikuti oleh para penulis seperti Thomas Aquinas dan Anselmus dari Canterbury pada zaman Skolastisisme. 

Selain Elia Myron di Indonesia, apologet Kristen lainnya yang tak kalah cakap pengetahuan dan pemahaman Kekristenan secara historikal dan teologi hingga soal bahasa kuno adalah Bambang Nooersena. Ada pula apologet wanita Rita Wahyu. Ada juga pendeta / imam Gereja Ortodoks Indonesia Daniel Byantoro. 

Nama yang saya sebutkan di atas adalah apologet Kristen yang punya pengetahuan dan pemahaman yang baik dan cakap. Sebenarnya ada banyak apologet Kristen, namun hanya yang saya sebutkan di atas yang terbaik menurut saya, karena dasar ilmunya serta penjelasannya sangat historis dan bisa dipertanggungjawabkan, ditambah lagi literatur yang mereka gunakan adalah literatur primer. 

Sangat berbeda dengan non Kristen (selain Yahudi) yang sering menggunakan literatur sekunder untuk membenarkan ajaran iman mereka, sehingga secara ilmu literasi apa yang mereka yakini ini bisa dan patut diragukan. Wajar saja, lahir belakangan koq bisa membuat ceritanya sendiri, sedangkan yang sejaman dan lahir lebih dulu (Yahudi dan Kristen) punya alur cerita yang sama. 

Sebagai seorang Kristen baik Katolik atau Protestant atau aliran Kristen lainnya yang sering mendapatkan serangan argumen negatif mengenai iman kita, yang meragukan iman Kristen, maka orang Kristen itu perlu dibekali pemahaman dan informasi yang baik dan benar. 

Kita gak perlu jadi apologet seperti mereka yang saya sebutkan namanya di atas tadi. Kita hanya perlu memahami informasi dari yang disampaikan oleh para apologet ini, karena apa, itu jadi dasar iman kita. Jadi apabila ada yang menyerang iman Kristen, meragukan konsep yang ada dalam Kekristenan, karena kita sudah paham maka harus bisa menjawabnya, atau minimal tidak tergoyahkan imannya. 

Soalnya kebanyakan public figure yang mengaku penganut Kristen ketika ditanya soal iman mereka, mereka justru gak tahu apa², bahkan tampak terlihat bodoh dan mudah diarahkan, karena mereka sendiri gak paham soal imam mereka. Pada akhirnya, demi popularitas dan karena iman yang cetek, mereka sangat dengan mudah untuk berpindah keyakinan. 

Repotnya pas setelah pindah agama, mereka seolah-olah jadi paling paham soal iman mereka yang dahulu, padahal yang dijelaskan atau yang dikoar-koar perbandingkan adalah hal yang tidak sesuai atau salah. 


Segitu saja sharing yang bisa saya bagikan, semoga ketika mendengar istilah 'apologet' jadi paham artinya apa dan maksudnya apa. Sampai jumpa dipostingan berikutnya, membahas hal lainnya lagi. -cpr

#onedayonepost
#informasi
#apologetkristen

Senin, 01 September 2025

Mengenal Jemaat yang Disebutkan dalam Kitab Wahyu

Syaloom, damai sejahtera bagi kita semua. Kali ini saya mau berbagi informasi, sharing informasi apa yang tertulis dalam Alkitab. Sekaligus membuktikan bahwa Alkitab ini adalah sebuah buku yang dicatat oleh mereka yang jadi saksi mata langsung dari karya penyelamat dunia, Yesus Kristus. 

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Dia itu nyata dan benar² ada, sehingga apa yang dituliskan oleh murid-murid-Nya adalah sesuatu yang Dia ajarkan untuk jadi pedoman hidup umat Allah. 

Tidak sekonyong-konyong datang dari langit jatuh dalam bentuk buku yang dikenal dengan kitab suci. Tidak seperti itu konsepnya. 

Jadi kali ini saya mau membahas soal Kitab Wahyu. Kitab Wahyu merupakan bagian dari Perjanjian Baru. Kitab ini ditulis oleh salah¹ dari 12 murid Yesus, murid kesayangan Yesus yang wafat dengan cara yang wajar, meninggal di usia senja. 

Dia adalah Rasul Yohanes, yang juga menjadi penulis Injil Yohanes. Rasul Yohanes menulis surat untuk jemaat² Allah dari Pulau Patmos, tepatnya di Laut Aegea. Diperkirakan ditulis pada akhir masa pemerintahan Kaisar Domitianus, sekitar tahun 96 M. 

Saat ini, Pulau Patmos merupakan wilayah dari Yunani. Pulau ini masuk ke dalam wilayah Perfektur Dodecanese, Yunani. Pulau kecil ini terletak di lepas pantai barat negara Turki,  sering disebut Asia Kecil. Luas pulau ini 34,6 km², dengan titik tertinggi berada di 269 mdpl. 

Meski begitu ada pandangan lain bahwa Kitab Wahyu ditulis oleh pengikut Kristus yang lain. Tapi menurut tradisi jemaat perdana, diyakini bahwa tulisan yang ada dalam Kitab Wahyu adalah oleh Rasul Yohanes. 


Seperti yang diketahui, dalam Kitab Wahyu, Rasul Yohanes ini menuliskan surat² nya kepada beberapa jemaat Allah, kalau dihitung ada 7 jemaat saat itu. 

Pada postingan kali ini kita akan membahas jemaat mana saja sih yang disebutkan dalam Kitab Wahyu tersebut, karena pesan² yang dituliskan oleh Rasul Yohanes untuk menguatkan jemaat² tersebut itu menggambarkan suasana atau keadaan yang dialami jemaat tersebut, dan situasi itu ternyata masih relate dengan gambaran situasi yang umum kita alami sebagai jemaat Allah yang tinggal dimana pun kita berada. 

Urutan yang saya sebutkan ini tidak menentukan apapun ya, saya hanya sebutkan berdasarkan apa yang tersebut saja, jadi jangan jadi patokan. 

#1 Jemaat Efesus
Efesus merupakan sebuah kota kuno di Yunani, dahulunya. Lokasinya ada di pesisir Ionia, saat ini wilayahnya masuk ke dalam Provinsi Izmir, Turki. 

Kota ini dulunya dibangun pada abad ke-10 SM. Selama era Yunani Klasik, kota ini merupakan salah satu dari dua belas kota yang menjadi anggota Liga Ionia. Kemudian sempat dibawah kekuasaan Republik Romawi tahun 129 SM. 

Sebelum masa Kekristenan dikenal di wilayah ini, Kota Efesus dikenal pendudukanya memuja Dewi Artemis. Diketahui Rasul Paulus tinggal selama tiga tahun di Efesus dari tahun 52 - 54 M. 


Berdasarkan Kitab Wahyu, jemaat di Efesus ini punya karakter pekerja keras, namun ditegur karena meninggalkan kasih mula-mulanya. Dapat dilihat pada Kitab Wahyu 2: 1 - 7.

Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. (Wahyu 2: 4) 


#2 Jemaat Smirna atau Smyrna
Smirna atau Smyrna merupakan kota kuno yang terletak di bagian tengah di pantai Laut Aegea dari wilayah yang saat ini adalah di Anatolia, Turki. Lokasinya sekarang ini terletak di dalam daerah kota modern İzmir, Turki.

Di kota kuno ini pada abad ke-7 SM ada sebuah kuil Dewi Athena. Dulunya masih masuk ke dalam wilayah Yunani. 

Berdasarkan Kitab Wahyu 2: 8 - 11, dikatakan bahwa jemaat di kota ini mengalami kesengsaraan dan kemiskinan. Namun dikagumi karena kesetiaannya dan akan mengalami penganiayaan yang lebih lanjut. 

Janganlah engkau takut terhadap apa yang harus engkau alami! Sesungguhnya, iblis akan melemparkan beberapa dari antara kamu ke dalam penjara supaya kamu dicobain dan kamu akan menderita kesukaran selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, maka aku akan memberikan kepadamu mahkota hidup. (Wahyu 2: 10).


#3 Jemaat Pergamus
Sama seperti dua kota kuno yang disebutkan sebelumnya, Pergamus juga merupakan kota kuno Yunani di wilayah yang saat ini menjadi wilayah Anatolia, Turki. Sekarang, lokasi utama kota kuno Pergamus terletak di sebelah barat dan utara kota modern Bergama.

Pada masa kuno, kota ini jadi pusat penyembahan berhala, dan pemujaan Kaisar Romawi. Terdapat pula kuil² untuk penyembahan dewa-dewi Yunani seperti Athena, Zeus dll. 

Pernah menjadi ibukota dari Kerajaan Pergamon, pada masa Helenistik, pada tahun 281 - 133 SM. 

Berdasarkan Kitab Wahyu 2: 12 - 17, kota ini dianggap sebagai tahta iblis, jemaat di kota ini ditegur karena membiarkan guru-guru palsu dan berkompromi dengan praktik-praktik yang tidak kudus. 

Jemaat di Pergamus hidup dengan pengaruh ajaran Bileam dan kaum Nikolaus. Jemaat di sana ditegur pula karena ada beberapa jemaat yang masih mengikuti ajaran yang salah, mereka diminta untuk bertobat. 

Tetapi ada beberapa hal yang Kurangi pada engkau, yaitu engkau membiarkan orang yang menempuh ajaran Bileam, yang mengajar Balak meletakan baru sandungan bagi orang Israel, makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala dan melakukan perbuatan zinah. (Wahyu 2: 14) 


#4 Jemaat Tiatira
Merupakan sebuah kota kecil kuno Yunani, kota ini berdiri pada tahun 4 SM, sekarang menjadi kota Akhisar ("kastil putih") di Turki modern, Provinsi Manisa. Kota ini terletak di ujung barat Turki, barat daya Istanbul, dan timur-timur laut Athena. Kota ini berjarak sekitar 80 km dari Laut Aegea. 

Sebelum disebut Tiatira atau Thyateira kota ini bernama Pelopia dan Semiramis pada masa Helenistik tahun 290 SM. 

Berdasarkan Kitab Wahyu 2: 18 - 29, jemaat di kota ini dikenal karena kasihnya, namun mendapatkan teguran karena menoleransi ajaran seorang nabiah palsu yaitu seorang wanita Izebel yang mengajak pada percabulan serta penyembahan berhala. 

Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. (Wahyu 2: 20) 


#5 Jemaat Sardis atau Sardes
Merupakan kota kuno, dulunya merupakan ibukota dari Kerajaan Lidia. Kota kuno Sardis ini dikenal sebagai kota yang makmur pada abad ke-7 SM, sebagai pusat perdagangan emas dan perak, dikenal juga sebagai kota tempat percetakan uang pertama. 

Saat ini sudah menjadi kota modern bernama Kota Sart, masuk dalam bagian wilayah Provinsi Manisa, Turki. 

Berdasarkan Kitab Wahyu 3: 1 - 6, jemaat di kota ini punya reputasi hidup, tetapi secara rohani mati; diperingatkan untuk bertobat dan menguatkan diri. 

Karena itu ingatlah, betapa engkau telah menerima dan mendengar, perihalah itu dan bertobatlah! Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang bagimu seperti seorang pencuri, dan engkau tidak akan tahu pada saat mana Aku akan datang kepadamu. (Wahyu 3: 3) 


#6 Jemaat Filadelfia
Sama seperti kota yang sudah disebutkan di atas, kota ini juga termasuk kota kuno. Kota ini didirikan pada tahun 189 SM oleh Raja Eumenes II dari Pergamon. Nama kota ini Filadelfia yang berarti kasih persaudaraan. 

Kota ini dahulu terkenal sebagai kota pemroduksi anggur yang makmur, penduduknya menyembah Dewa Anggur. Selain itu kota ini juga penghasil kismis dari anggur sultana. 

Meski begitu, kota ini rawan bencana geologi yaitu gempa bumi. 

Pada tahun 133 SM kota ini diserahkan kepada Romawi. 

Saat ini kota ini merujuk pada kota bernama Alaşehir di wilayah Turki, masuk ke dalam provinsi Manisa, Turki. 

Berdasarkan Kitab Wahyu 3: 7 - 13, jemaat di kota ini mendapatkan pujian karena kesetiaan dalam menaati firman Allah, dan bertekun dalam menghadapi kesulitan. 

Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman Ku dan engkau tidak menyangkal nama Ku. Lihatlah, beberapa orang dari jemaah iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, 


#7 Jemaat Laodikia
Merupakan kota kuno yang cukup makmur pada masa Turki kuno. Kota ini terkenal akan pusat perbankan dan perdagangan tekstil yang terkenal dengan wool hitamnya, selain itu menjadi pusat budaya, seni dan olaraga. Tak hanya itu, kota ini juga merupakan pusat ilmu kedokteran dalam hal pengobatan salep mata. Kota ini Didirikan pada abad ke-3 SM oleh Raja Seleukia Antiokhus II. 

Kota ini pertama kali disebut Diospolis, lalu Rhoas, sebelum akhirnya dinamai Laodikia oleh Antiokhus II Theos untuk menghormati istrinya. 

Berdasarkan Kitab Wahyu 3: 14 - 22, jemaat di kota ini dianggap 'suam-suam kuku' dan hambar; kaya secara finansial namun miskin secara rohani. 

Jemaat Laodikia dikenal akan kekayaan dan kemakmurannya, namun miskin secara rohani, karena jemaatnya lebih fokus pada materi. 

Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli daripada Ku, emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjangan mu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. (Wahyu 3: 15 - 22) 


Itulah dia jemaat² yang mendapatkan surat langsung oleh Rasul Yohanes, sebagai penguatan dan petunjuk bagaimana seharusnya membangun iman yang seturut kehendak Kristus Yesus, seperti apa yang sudah diamanatkan Nya kepada para murid-Nya. 

Adakah dari salah¹ situasi yang dialami jemaat tersebut tengah kamu alami saat ini? 

Bisa jadi perenungan kita masing², ada baiknya kamu membaca Kitab Wahyu lebih detail dari awal supaya lebih memahami apa yang Tuhan mau untuk kita perbuat. 

Sekian dulu sharing informasi yang bisa saya bagikan pada postingan kali ini, sekalian bisa belajar sejarah dan pembuktian bahwa Kekristenan bukan dongeng, tapi nyata adanya. Iman kita bisa dibuktikan, karena Kristus Yesus adalah nyata. -cpr

#onedayonepost
#sejarah
#informasi
#kitabwahyu