Ketika saya menjadi seorang Kristen dari seorang Katolik Roma, ada pertanyaan mendasar, bagaimana sih menjadi seorang Hamba Tuhan atau Gembala Sidang atau istilah resminya seorang Pendeta.
Oh ya, barangkali ada yang gak paham, orang diluar Kristiani bertanya, Pendeta itu apa. Pendeta itu sebutan untuk pemimpin keagamaan di agama Kristen Protestan dan denominasinya, umumnya disebut demikian, walaupun kini beberapa Pendeta menyebut mereka Pastor yang umum dan lazim digunakan di Katolik Roma.
Tapi secara umumnya dulu kata 'pendeta' lebih umum dipakai untuk menyebut pemimpin agama dari Kristen Protestan. Meski sama² Kristiani, tetapi ada perbedaan keduanya.
Oke baik kita kembali ke topik. Jadi ada pertanyaan dalam hati saya, gimana sih menjadi seorang Pendeta atau Hamba Tuhan atau Gembala Sidang yang memimpin suatu jemaat atau gereja? Apakah serupa dengan menjadi seorang Imam atau Romo atau Pastor di Gereja Katolik?
Untuk jawaban awal pastinya berbeda, karena gak mungkin sama. Hal dasar lainnya adalah dimana Pendeta masih bisa untuk berkeluarga sedangkan imam Katolik Roma tidak diperbolehkan. Nah maka dari itu kali ini saya mau cari tahu tentang hal ini dan menuliskannya diblog ini.
Yang jadi kemiripan antara pendeta atau romo atau imam atau pastor, adalah soal panggilan hidup. Karena tidak semua orang dipanggil dan terpanggil menjadi seperti mereka.
Karena ada tertulis demikian dalam Injil:
Bukan kamu yang memilih Aku. Akulah yang memilih kamu. Dan aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buah mu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15: 16-17)
Umumnya panggilan ini dapat dicirikan sbb. :
✝️ Merasakan dorongan rohani untuk melayani Tuhan dan sesama manusia sepenuh waktu.
✝️ Terbentuk karakter yang matang, rendah hati dan setia dalam pelayanan.
✝️ Menjawab panggilan ini dengan doa, firman Tuhan sendiri dan peneguhan.
Menjawab panggilan itu selanjutnya adalah menempuh pendidikan teologi, biasanya di Sekolah Tinggi Teologi (STT), untuk mendapatkan gelar Sarjana Teologi (S. Th).
Berikut beberapa sekolah teologi yang ada di sekitar Pasuruan, Jawa Timur, sbb. :
🏥 Sekolah Tinggi Teologi: Sekolah Alkitab Asia Tenggara, berlokasi di Kota Malang.
🏥 Sekolah Tinggi Teologi: Injili Indonesia, berlokasi di Surabaya.
🏥 Sekolah Tinggi Teologi: Bethany Surabaya
🏥 Sekolah Tinggi Teologi: Parakletos Surabaya
🏥 Sekolah Tinggi Teologi: Sola Gratia Indonesia, berlokasi di Surabaya
🏥 Sekolah Tinggi Teologia: Aletheia, berlokasi di Lawang, Kabupaten Malang
Itu dia beberapa sekolah tinggi teologia yang akan mencetak sarjana² teologia yang kelak akan meladang sebagai hamba Tuhan di gereja-gereja-Nya. Itu hanya beberapa saya sebutkan di sekitaran Pasuruan, Jawa Timur. Di daerah lain tentunya ada banyak sekolah lainnya.
Sebenarnya bersekolah di STT ini tidak hanya untuk menjadi Pendeta saja, tapi bisa juga yang ingin menjadi pengajar ilmu agama Kristen, atau pelayan gereja juga bisa mengambil studi ini, paling tidak yang berhubungan dengan apa yang dikerjakan atau diminati.
Menurut informasi yang saya peroleh, apa saja sih yang dipelajari ketika mengambil studi tentang ilmu teologi ini?
Ada beberapa hal yang dipelajari antara lain:
📚 Perjanjian Lama : meliputi sejarah Israel, sejarah nabi², Mazmur, Pentateukh (Kitab Kejadian hingga Ulangan)
📚 Perjanjian Baru : meliputi Injil, Kisah Para Rasul, Surat-surat Paulus hingga Kitab Wahyu
📚 Hermeneutika : ini ilmu menafsirkan Alkitab dengan benar
📚 Bahasa Yunani dan Ibrani dasar : ini penting untuk memahami teks² Kitab dari bahasa aslinya
Poin² yang disebutkan tadi itu berkaitan dengan studi Alkitab. Yang selanjutnya adalah pembahasan tentang teologi sistematik. Ini berkaitan mempelajari ajaran dasar Kristen, secara menyeluruh dan runtut.
📚 Tentang Allah
📚 Tentang Yesus Kristus (Kristologi)
📚 Tentang Roh Kudus (Pneumatologi)
📚 Tentang Keselamatan (Soteriologi)
📚 Tentang Akhir Jaman (Eskatologi)
📚 Tentang Gereja dan pelayanannya
Selain itu dipelajari juga soal filsafat dan etika Kristen. Poin ini adalah peserta didik diajak untuk berpikir kritis.
📚 Soal hubungan iman dan akal budi
📚 Soal nilai moral Kristen dalam kehidupan saat ini
📚 Soal perbandingan antara dunia Kristen dengan dunia sekuler
Selain itu pula, peserta didik sekolah ilmu teologi ini juga belajar mengenai sejarah gereja, bagiamana Kekristenan berkembang sejak abad mula².
📚 Sejarah gereja mula-mula sampai Reformasi
📚 Pengenalan tokoh² penting seperti Agustinus, Martin Luther, J. Calvin dsb.
📚 Sejarah gereja di Indonesia (ini berkaitan dengan zending)
*pembahasan sederhana soal zending pernah disinggung sedikit pada postingan yang lain
Poin lain yang tak kalah penting yang juga perlu dipelajari adalah soal bagaimana menjadi penyampai pesan yang baik di depan umum, di depan banyak orang, hubungannya dengan komunikasi publik.
📚 Homiletika (ilmu soal seni dan teknik berkhotbah)
📚 Liturgika (tata ibadah dan pelayanan sakramen)
📚 Pelayanan mimbar (cara menyampaikan firman Tuhan secara efektif)
Poin lainnya lagi yang juga penting dalam pelayanan, adalah terkait pastoral dan konseling. Dimana menyiapkan peserta didik menjadi gembala jemaat, yang mampu mendengar, menolong dan membimbing.
📚 Pemahaman tentang konseling pribadi, remaja dan keluarga
📚 Etika pelayanan dan karakter hamba Tuhan
📚 Kepemimpinan rohani dan manajemen gereja
Masih belum cukup hanya itu saja, ada lagi poin yang harus dibekali mereka yang belajar teologi, yakni soal missiologi dan pendidikan agama. Jika nanti peserta didik terpanggil berkarya pelayanan di luar gereja atau pendidikan.
📚 Teologi misi dan Penginjilan
📚 Konteks budaya dan pelayanan masyarakat
📚 Pendidikan Agama Kristen (PAK) di sekolah-sekolah
Setelah materi dibangku perkuliahan dirasa cukup masih ada materi lainnya yaitu praktek lapangan, dimana saat semester akhir, mahasiswa akan belajar di luar kampus.
📚 Melayani di gereja, rumah sakit, sekolah, atau di lembaga sosial
📚 Berkhotbah, memimpin ibadah, mengajar sekolah minggu dan pelayanan lain di gereja dimana peserta didik berviariat/ berpraktikum lapangan
📚 Menulis laporan pelayanan dan refleksi rohani
Selain itu peserta didik sekolah teologi ini tidak hanya harus aktif di kegiatan belajar mengajar di kampus dan praktik lapangan, tetapi juga harus aktif dalam kegiatan² non akademik seperti berdoa harian, retret rohani, kebaktian mahasiswa, mengikuti diskusi² teologi dan forum pelayanan.
Setelah lulus dari pendidikan sarjana Teologi dan mendapatkan gelar (S.Th) ini belum bisa membuat seseorang otomatis menjadi Pendeta, masih ada tahapan² lain yang harus diikuti prosesnya.
Seseorang harus tahu kemana minat arah penginjilannya terlebih dahulu. Seharusnya hal ini didapatkan ketika masa pembelajaran, kira² denominasi apa yang akan dipilih. Biasanya ini tergantung dari asal muasal denominasi Kristen yang dianutnya, apakah protestan, pentakosta, karismatik, lutheran, calvinis dll.
Namun Sarjana Teologi yang dimiliki menjadi dasar iman dan kemampuan mengajar.
Setelah lulus aktiflah melayani di gereja lokal dimana kamu berjemaat. Entah melayani sebagai pelayan ibadah, guru sekolah minggu, pemimpin doa, pemimpin komisi, atau pengkhotbah muda dll.
Apabila tadi di awal sudah memastikan denominasi mana yang akan dipilih, selanjutnya perlu ada rekomendasi dan pengujian oleh sinode atau majelis gereja.
Ada banyak sekali sinode² gereja Kristen, bisa dilihat daftarnya di gereja² yang tergabung dalam PGI (Persekutuan Gereja Indonesia), PGLII (Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia), PGPII (Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia). Totalnya ada sebanyak 300 sinode yang terdaftar di Kementrian Agama RI. Sehingga sangat banyak sekali pilihan akan berkarya dimana nantinya.
Masing² sinode punya aturannya masing² dalam proses seleksi hingga pentahbisan seseorang menjadi Pendeta dibawah sinodenya. Namun secara umum tahapannya sbb. :
🌀 Tes doktrin dan moral (untuk memastikan apakah sesuai dengan ajaran Gereja)
🌀 Wawancara rohani (tentang panggilan, karakter, hingga kehidupan rohani)
🌀 Rekomendasi dari Gembala senior atau pimpinan gereja lokal
🌀 Magang atau pelayanan pastoral selama 1-2 tahun.
Ada beberapa sinode yang mempersyaratkan pendidikan tambahan, menjadi Magister / S2 Teologi. Atau hanya pelatihan Pendeta atau kursus vikar seperti yang dilakukan di sinode GKI, GKJW, HKBP, dan GBI.
Jika semua tahapan itu dilalui, barulah seseorang bisa akan ditahbiskan atau ordination oleh sinode. Dengan upacara doa dan penumpangan tangan. Barulah setelah itu dinyatakan resmi sebagai seorang Pendeta / Gembala Jemaat. Dari situ barulah sinode akan mengutus Pendeta baru ini ke gereja yang membutuhkan pelayanan atau menggembalakan gereja yang ditunjuk atau bahkan gereja baru dalam naungan sinode tersebut.
Berikut ini saya share video upacara pentahbisan Pendeta di sinode GKIN (Gereja Kristen Indonesia Nederland), sebagai pengetahuan saja bagaimana cuplikan upacara pentahbisan seorang pendeta dilakukan (sesuai penumpangan tangan) . Bisa saja berbeda antara sinode satu dan lainnya.
*tidak semua video relay dari gereja yang ada di Youtube bisa dishare seperti demikian, jadi hanya yang bisa saya share di sini saja yang saya bagikan. Sepertinya ada pengaturan khusus dari si pemilik akun tersebut, supaya video ini tidak dishare di sembarang platform.
Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kalian, syukur² ada panggilan untuk menjadi gembala jemaat itu lebih baik. Sampai jumpa dipostingan berikutnya. Syaloom, Tuhan memberkati kita semua, Dalama Nama Tuhan Yesus Kristus. Amin. -cpr
#onedayonepost
#informasi
#pendeta
#panggilan
0 komentar: