Kamis, 23 Oktober 2025

Mengenal Kekristenan di Tanah Nigeria, Dimana Iman Akan Kristus Tengah Diuji

Media mainstream seakan tutup mata melihat genosida berbasis SARA di Nigeria. Sangat berbanding terbalik ketika terjadi hal serupa di Palestina, konflik teritorial dengan Israel. Semua media melihat melotot ke arah Yerusalem, tapi ketika terjadi genosida yang terang-terangan, menyasar sesama manusia karena perbedaan agama, justru dunia berpaling. 

Bahkan saya sendiri seperti dinotice ketika menshare informasi yang terjadi di Nigeria, karena alasan provokasi. Padahal informasi ini butuh diblowup supaya dunia melihat ada ketidakadilan lain di belahan dunia lain. 

Ilustrasi, persebaran umat Kristiani dan Muslim di Nigeria, gambar diambil dari ChatGPT


Baiklah itu saya abaikan, saya mencoba beralih ke hal lain saja. Yaitu ingin tahu bagaimana perkembangan Kekristenan di tanah Afrika ini, seberapa besar sih komunitas Kristen di sana. 

Secara umum populasi orang Kristiani (baik Kristen dan Katolik) di Nigeria tidaklah bisa dikatakan minoritas, karena mencapai angka 40% lebih, unda-undi dengan pemeluk Islam di sana. Angka prosentase yang relatif besar jika dibandingkan di Indonesia. 

Ada Kristen denominasi apa saja di Nigeria ini? 

Tercatat ada aliran² seperti : Pentakosta, Anglikan, Baptis, Apostolik, Injili, Lutheran dan Prebisterian. 

Kristen aliran Pentakosta punya populasi yang lebih banyak di Nigeria, namun jika melihat perkembangannya yang tertua adalah aliran Anglikan. 


Pentakostalisme berkembang relatif pesat menjadi komunitas Kristen yang kuat, sekitar 63% dari populasi umat Kristen di Nigeria. Gereja aliran Pentakosta terbesar di sini adalah The Apostolic Church Nigeria. 

Anglikan merupakan aliran yang tertua yang ada di Nigeria, merupakan bagian dari Komuni Anglikan di Inggris. Misi Gereja Inggris ini pertama kali ditahun 1842 di daerah Badagary. Gereja yang terkenal adalah Church of Nigeria. 

Baptis merupakan aliran Kristen yang juga punya banyak jemaat di seluruh negeri. Konvensi Baptis Nigeria merupakan denominasi yang paling signifikan di negara ini. 

Presbisterian merupakan aliran Kristen yang dibawa oleh pendeta² Gereja Skontlandia, Gereja Presbisterian Nigeria didirikan di Nigeria pada pertengahan tahun 1800-an. Termasuk ke dalam Pesekutuan Gereja-gereja Reformasi Sedunia. 

Injili merupakan salah satu dari banyaknya aliran Kristen yang ada di Nigeria, hadir di Nigeria sejak tahun 1887. Gereja aliran Injili ini adalah Qua Iboe Church atau QIC-United Evangelical Church. 

Sisanya adalah aliran² Kristen lain seperti Gereja Lutheran, Gereja Methodis, Gereja Majelis dan Gereja Reformasi. 


Secara presentasi total dari penduduk Nigeria, Kristen menyumbang 35,3% dan Katolik hanya 10,6%. Sehingga penduduk beragama Kristen di Nigeria itu relatif besar. Kekristenan cukup berkembang dan bisa mudah diterima di Nigeria. 

Penyebaran Kekristenan di Nigeria didorong oleh aktivitas misi dari berbagai lembaga Eropa, terutama pada abad ke-19. 

Ada satu wilayah di Nigeria yang bernama Yoruba, Nigeria Barat Daya, dimana di daerah itu sepenuhnya adalah penduduk beragama Kristen. Yoruba sendiri bisa dikatakan sebagai Etnis 'Yoruba'. Termasuk juga etnis terbesar di Afrika. Etnis ini tersebar ke beberapa daerah seperti Oyo, Ogun, Osun, Ondo, Ekiti, Kwara, dan Lagos. 

Etnis lainnya yaitu Igbo di timur dan selatan hampir seluruhnya beragama Kristiani. 

Tapi secara umum, penduduk Kristiani di Nigeria mendiami wilayah selatan Nigeria, sedangkan di bagian Utara didominasi oleh penduduk Muslim, didominasi oleh penduduk etnis Hausa, presentase demografinya 90% penduduk Muslim sisanya Kristiani, begitupun sebaliknya di wilayah selatan. 

Perselisihan berbasis SARA di Nigera ini terjadi di wilayah Nigeria bagian Utara dan Tengah. Kekerasan terjadi sejak diberlakukannya Hukum Syariah di 12 negara bagian di Nigeria bagian Utara. 

Nigeria sendiri berdiri bukan berdasarkan negara agama, Nigeria termasuk negara sekuler yang terbuka pada banyak agama apapun. Catat itu! Hal itu sudah tertuang dalam Mahkamah Konstitusi Nigeria pada pasal 10.

Kekristenan masuk ke Nigeria pada abad ke-15 dan abad ke-17. Diawali oleh misionaris dari Portugis, sempet gagal dan kembali pada dua abad berikutnya. 


Membahas penganiayaan umat Kristen di Nigeria, Organisasi Kristen Internasional seperti Global Christian Relief, Open Doors, Aid to Church in Need (ACN) secara aktif mengkampanyekan peningkatan kesadaran akan penganiayaan yang dihadapi umat Kristen di Nigeria. 

Selain itu bantuan kemanusiaan terkait dana darurat, serta dukungan moril akibat dampak kekerasan ini terus dikirimkan kepada penduduk Kristen di Nigeria. 

Termasuk juga mereka membantu mendokumentasikan insiden² kekerasan untuk memastikan adanya bukti dan catatan akurat tentang tindak kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Nigeria, mendorong akuntabilitas bagi kelompok yang melakukan kekerasan tersebut. Mengingat dunia internasional seperti menutup mata akan kejadian ini, dengan bukti nyata saja dunia acuh tak acuh, apalagi tanpa ada bukti dokumentasi nyata. 


Awal muka konflik adalah perebutan lahan subur. Lalu kemudian ditunggangi pula oleh kelompok teroris Boko Haram. Konflik sengketa perebutan lahan subur ini kebetulan dialami oleh dua kelompok yang berbeda keyakinan, antara Islam dan Kristen. Konflik ini berakhir dengan korban jiwa yang akhirnya menjadi aksi kekerasan dan pembantaian. 

Jadi petani rata² adalah orang Kristen dan peternak rata² orang Muslim, konflik diantara kedua kelompok ini tidak bisa ditengahi olen pemerintah Nigeria, sehingga semakin meluas dan tidak teredam hingga terjadilah 'genosida'. Kelompok teroris Boko Haram menikmati konflik ini sebagai kesempatan melakukan pembantaian, seperti yang bisa dilihat di video amatir ketika para teroris menyerbu suatu desa dan membantai penduduk desa tersebut. 

Bagi kelompok lain, narasi genosida ini dianggap sebagai cara mengaburkan inti masalah sesungguhnya, yaitu sengketa lahan. 


Tetapi apapun itu, jika hal serupa dibalik, pasti mereka (kelompok Muslim) akan menggunakan narasi yang sama, itu terjadi di kasus Palestina. Jadi sebenarnya, kelompok lain yang menganggap narasi genosida adalah untuk mengaburkan inti masalah adalah tidak tepat. 

Dengan cara yang sama bisa saja kami anggap apa yang terjadi di Palestina bukanlah genosida melainkan hanya konflik biasa, apa anda siap menerima itu? 


Kita kembali ke topik. Jadi masyarakat penganut Kristen di Nigeria sebenarnya terus berkembang, jika dibandingkan sejarahnya dimana di Nigeria penduduk beragama Islam jauh sudah lebih dulu ada, namun dalam perkembangan nya populasi penduduk Kristen terus bertambah, sampai² bisa saling berkompetisi soal populasinya. 

Kesimpulannya, padahal semua itu bisa hidup dengan berdampingan, tanpa memaksakan kehendak apapun, kebebasan memilih agama adalah hak asasi. 

Jadi apabila ada yang berpindah agama dari satu ke yang lain hendaknya tidak perlu jadi masalah. Namun masalahnya, Islam bukan agama yang demokratis, yang terbuka pada kebebasan memilih agama, bagi yang murtadi dianggap pantas mati, justru karena paham inilah dunia yang penuh cinta dan damai gak akan tercipta, karena masalah utamanya adalah soal legowo atau tidak menerima keyakinan baru. 

Segitu saja sharing² sederhana yang tidak terlalu fokus ini, sekaligus ini bisa jadi gambaran bagaimana melihat konflik yang terjadi di Nigeria. Ini dari pov umat Kristen. 

Sampai jumpa dipostingan lainnya. Semoga apa yang saya tulis ini tidak dianggap sebagai 'pemecah  belah'. Wajar saja karena saya akan selalu dianggap demikian olehnya, karena tulisan² dan gaya bicara saya yang akan selalu dianggap aneh olehnya, karena gaya bicara saya yang menurutnya terlalu banyak mengandalkan asumsi. Edisi perkembangan umat Kristiani di Nigeria ini akan berlanjut di blog saya yang lain. -cpr

#onedayonepost
#informasi
#umum
#kristennigeria
#opini
#geno
Previous Post
Next Post

http://bit.ly/cocoper6

0 komentar: