Minggu, 02 November 2025

Karakter Jemaat Korintus Pada Masa Penyebaran Injil

Menarik ketika mendengar firman Tuhan Minggu ini, Bapak Gembala menyampaikan singkat saja bagaimana karakter jemaat di Korintus. Dimana Rasul Paulus begitu kerasnya menasehati jemaat ini.

Saya jadi penasaran mengenai seperti apa sih salah¹ karakter jemaat Kristen mula² ini. Mari kita bahas pada postingan kali ini. 

Rerentuhan kota kuno Korintus, tinggal pilar² besar. Gambar diambil dari Google

Korintus, bukanlah nama seseorang. Korintus adalah nama tempat. Korintus adalah kota pelabuhan besar di Yunani kala itu, saat ini disebutnya Yunani Kuno. Pada masanya terkenal makmur, pusat perdagangan, hiburan, juga penyembahan dewi Yunani (Dewi Afrodit, sosok dewi yang lekat dengan sisi sensualitas). Ada pula kuil Apolo di sana. 

Hal menarik dari kota ini pada masa kuno, kota ini dikenal sebagai kota seks terbesar, dimana tindakan amoral dilakukan di kota ini. Sampai ada ungkapan bahwa tidak ada laki² yang tahan untuk tidak melakukan  hal menyimpang (seks bebas) di kota ini. 

Kota ini didirikan pada jaman neolitikum sekitar tahun 6000 SM. Tahun 146 SM kota ini dihancurkan oleh Lucio Mummio dari Romawi. Lalu didirikan kembali pada tahun 44 SM oleh Gaius Julius Caesar. 

Korintus modern mulai dibangun kembali pada abad ke-19, setelah gempa besar menghancurkan kota tersebut. Kota yang dibangun ini berjarak 5 km dari kota kuno. Kembali seperti dulu kota ini menjadi kota pelabuhan aktif. Kota ini berada 10 mdpl. 

Rasul Paulus melakukan penginjilan di kota kuno ini dulu, dan mengenalkan Kristus ke jemaat di sana yang sebelumnya menganut keyakinan² polytheisme. Meski begitu, keimanan jemaat di sana tak teguh, masih tercampur dengan kebiasaan² lama yang merusak keimanan yang masih baru. 

Kala itu Korintus masih bagian dari kekuasaan Imperium Romawi. Kota ini masuk dalam perintahan provinsi Akhaya, yang dipimpin oleh seorang Gubernur, bernama Galio (menjabat tahun 51-53 M). 

Rasul Paulus ke kota ini pada kisaran tahun 51-52 Masehi. Paulus tinggal di Korintus selama 18 bulan, jika melihat catatan Alkitab (Perjanjian Baru) Kisah Para Rasul 18.

Di Korintus ini Paulus berkenalan dengan Akwila dan Priskilla. Mereka adalah pasutri Kristen pada abad ke-1 M. Mereka berdua berkenalan dengan Paulus sejak dari Tarsus, bekerja sebagai tukang pembuat kemah. Akwila sendiri adalah orang Yahudi, asalnya sendiri dari Pontus. Mereka berdua meninggalkan Roma karena perintah Kaisar saat itu, Kaisar Claudius (41-54 M), yang mengusir semua orang Yahudi keluar Roma. Dikarenakan orang Yahudi dianggap terus membuat kerusuhan. 

Kaisar saat itu menuduh kerusuhan tersebut dikarenakan 'Chrestus' sebagai pemimpinnya. Situasi ini terjadi pada tahun 41 M. Di sinilah sejarah mencatat bahwa Kristus itu ada dan tersebut, ini realita dan bukan isapan jempol kisah² dongeng. 

Banyak penyerang Kristen sering menganggap kisah Kristus dikarang, sedangkan sumber sejarah primer menyatakan sebaliknya. Kristus itu nyata, Kristus bukanlah isa yang tidak dikenal dalam sejarah nyata, isa hanya karangan teologis semata yang dibuat untuk mendukung doktrin ajaran tertentu. 

Karakter jemaat Kristen di Korintus ini mayoritas bukan berasal dari Yahudi (pagan), dan rata² baru mengenal Kristus. 
🕯 Cerdas dan bersemangat,  namun sombong secara rohani
Mereka terlalu bangga karena karunia rohani, bahasa roh, nubuat dan pengetahuan. Namun kehilangan kasih dan kerendahan hati. 

🕯 Mudah terpecah belah dan mudah fanatik pada pemimpin tertentu
Jadi masing² jemaat ada yang merasa mengikut Paulus, mengikuti Apolos, Mengikut Kelas (Petrus) hingga yang mengaku mengikuti Kristus saja. Ini yang membuat jadi jemaat jadi terkotak-kotak. Sesuai karakter orang Yunani yang senang berdebat dan beretorika. 

Ini juga jadi gambaran jemaat Kristen saat ini dimana pun berada, yang terpecah menjadi banyak denominasi karena mengikuti tokoh² yang beragam, yang membawa aliran satu dan lainnya, tafsir satu dan lainnya. Namun sekaligus juga jadi kekayaan keimanan Kristen itu sendiri dengan satu gembala utama yaitu Kristus Yesus. 

Paulus juga menasehati perpecahan yang terjadi diantara jemaat Korintus:
Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloë tentang kamu, bahwa ada perselisihan diantara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorang pun juga diantara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus, sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku. Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis. Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. (1 Korintus 1: 11 - 17) 

*ayat yang bergaris bawah itu merupakan jawaban atas teguran dari perpecahan yang terjadi. Sebenarnya Rasul Paulus gak menghendaki hal tersebut. Apa yang digaris bawahi itulah sebagai pernyataan pemahaman agar jemaat bisa memahami. Sebenarnya relate jika digunakan pada saat ini.

🕯 Masih terpengaruh pada moral duniawi (praktik² amoral) 
Rasul Paulus banyak menegur jemaat di Korintus atas perilaku perzinahan, kebiasaan makan di kuil² dewa-dewi, kasus amoral dimana seorang pria hidup dengan istri ayahnya sendiri. Hal ini menunjukan keimanan yang belum teguh, masih bercampur dengan budaya lama. 

🕯 Berbakat dalam rohani dan kharismatik
Jemaat Korintus terkenal dalam hal karunia² roh kudus, seperti berbicara dalam bahasa roh, nubuat dan pengetahuan².

Cikal bakal aliran² Pentakosta dan kharismatik memang dibentuk dari jemaat ini. Karena mudahnya terkotak-kotak dan mudah kagum pada tampilan lahiriah tokoh² yang tampak hebat dalam berbicara dimuka umum. 

🕯Kritis pada apa yang diajarkan Rasul Paulus
Jemaat di Korintus bahkan membandingkan Paulus dengan rasul² palsu yang lebih pandai berbicara, sehingga menganggap Paulus tidak lebih hebat dari mereka. Kondisi ini bisa dilihat bahwa jemaat Korintus lebih mudah takjub pada penampilan² lahiriah semata. 


Itulah dia karakter dari mayoritas jemaat Korintus. Meski tidak semua namun gambaran dari mayoritas inilah yang membuat stempel terhadap jemaat Korintus jadi contoh bagi jemaat masa kini untuk tidak mencontoh hal buruk dari jemaat ini. 


Sebagai penutup postingan ini saya mengutip ayat yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: "Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu." (1 Korintus 1: 3). -cpr

#onedayonepost
#sejarah
#informasi
#jemaatkorintus
#rasulpaulus 
Previous Post
Next Post

http://bit.ly/cocoper6

0 komentar: