Terkadang saya sering bertanya, ajaran yang satu bisa berkembang menjadi banyak ajaran, ada yang begini, begitu dsb., sangat banyak. Sumbernya ya hanya satu, tapi bisa menyebar dengan banyak tafsiran.
Yesus Kristus itu satu, memang Dia punya murid sebanyak 12 murid (Yudas diganti Matias), setidaknya jika ada perbedaan tafsiran itu lahir dari 12 murid itu, tapi kenyataannya tidak, bahkan puluhan ribu aliran lahir dari Yesus Kristus yang sama, yang kita imani.
![]() |
| Ilustrasi, gambar diambil dari Google |
Murid-murid Yesus pun punya murid-murid lain yang dibimbing juga, nah murid-murid ini nantinya juga punya murid lagi, terus saja begitu.
Masalahnya ajarannya yang turun dari gurunya terkadang bisa berbeda dengan pemikiran yang ada ditiap-tiap orang yang menjadi murid.
Oleh karena keyakinannya dengan hikmat dari roh kudus akhirnya tafsiran itu disebarkan menjadi aliran yang diyakini dan diikuti banyak orang. Dasar mereka adalah keyakinan bahwa apa yang mereka tafsirkan itu datang dari roh kudus, sedangkan yang melegitimasi itu benar atau salah tidak ada, akhirnya berkembanglah banyak tafsiran dan aliran hingga saat ini.
Itu menurut pandangan saya, tidak ada guide atau pagar yang begitu nyata, sehingga akan dengan bebasnya suatu tafsiran akan berkembang menjadi aliran yang mainstream dimasa yang akan datang.
Bisa saja saat ini suatu tafsiran ini dianggap 'agak laen', tapi bisa saja dengan berjalannya waktu, perubahan jaman, dimasa yang akan datang yang agak laen itu akan dinormalisasi, ditambah ketika ada orang² atau jemaat yang juga sepemikiran, maka jadilah 'gereja'.
Pertanyaan saya, apakah tidak seharusnya ada pagar dan guidelines yang jelas untuk itu, supaya mana yang benar dan salah itu jelas. Mana yang benar² sesat dan mana yang abu² itu jelas.
Saat ini yang terjadi semuanya bisa saja dinilai abu², bahkan yang sesat sekalipun saat ini bisa saja di waktu yang akan datang dianggap normal dan layak.
Contoh ajaran yang saat ini masih dianggap agak laen dengan ajaran Kristen mainstream adalah ajaran "saksi yehuwa". Kira² kapan ajaran ini akan dianggap normal dimasa yang akan datang?
Berikut ini beberapa aliran yang dahulu dianggap 'agak laen' oleh aliran Kristen mainstream saat itu tapi pada akhirnya saat ini dianggap normalisasi dan diyakini tanpa pertentangan.
🔆 Heliosentrisme
Ajaran atau pandangan ini awalnya dicetuskan oleh Galileo dan Copernicus dianggap sesat oleh Gereja Katolik pada tahun 1616, karena ketika itu apa yang disampaikan oleh kedua orang itu dianggap bertentangan dengan tafsir literal Alkitab Yosua 10: 13, bahwa bumi adalah pusat.
Pandangan ini akhirnya bisa diterima oleh Gereja Katolik tahun 1992 dan Vatikan merehabilitasi Galileo anggapan sesat terhadapnya.
🔆 Sinkretisme
Ajaran ini mencampur-adukan ajaran agama, mencampur-adukan antara ajaran lokal (kebiasaan atau tradisi masyarakat lokal). Hal ini kerap dianggap bid'ah atau sesat. Di Asia dan Afrika kerap dilakukan (pencampuradukan ini). Bahkan di Indonesia ketika dalam pelajaran, paham 'sinkretisme' dianggap tidak baik.
Saat ini istilah 'sinkretisme' sudah tak lagi muncul, dan kini istilah yang muncul sebagai bagian dari identitas budaya.
🔆 Gnostisisme
Pada abad ke-2 Kristen arus utama aliran atau ajaran ini ditentang, karena menolak pencipta dunia sebagai Tuhan sejati dan menekankan pengetahuan batin untuk keselamatan.
Saat ini konsep ini dipelajari dalam studi teologi, filsafat dan jadi inspirasi bagi spiritualitas moderan.
Contoh: Injil Thomas yang dahulu dianggap bid'ah kini dikaji di universitas besar.
🔆 Protestanisme
Pada saat dimunculkan oleh Martin Luther pada abad ke-16, pandangan ini dianggap sesat oleh Gereja Katolik saat itu.
Kini aliran ini menjadi bagian dari aliran besar Kristen selain Katolik Roma dan Ortodoks dan aliran Kristen perdana mula-mula. Akhirnya kini diakui dan mendapatkan tempat sebagai aliran Kristen yang mainstream saat ini. Bahkan banyak lahir denominasi Kristen lainnya dari sini.
Tidak semua saya catat di sini, karena jadi cukup banyak, sebenarnya ada banyak aliran atau keyakinan yang dulunya dianggap 'agak laen' ketika itu tapi akhirnya diakui juga.
Inti dari postingan ini sebenarnya pada dasarnya apa yang tertulis di Alkitab itu bisa ditafsirkan siapa saja dan sampai kapanpun jika tidak ada guideline yang jelas mengenai dasarnya maka akan terus tumbuh seperti 'jamur' ajaran dan aliran baru, yang pada saat dia tumbuh akan distampel 'agak laen' tapi seiring waktu akan diterima dengan sendirinya sebagai keanekaragaman keyakinan.
Karena tafsiran dari satu ayat saja itu bisa beragam. Padahal ketika dikembalikan ke konteksnya prinsip yang dipegang adalah berdasarkan Alkitab, namun apa yang tertulis di Alkitab misalnya A, tapi tidak diterjemahkan A namun bisa jadi A1, A2, A3 dst., tergantung kebutuhan dan siapa yang mentafsirkannya.
Saya hanya bingung ketika dihadapkan pada "harus berpegang pada Alkitab", namun ketika Alkitab menuliskan apa ternyata tidak diikuti, eh ternyata ada tafsiran lain dibelakangnya. Itu yang sebenarnya sulit diterima.
Tapi sudahlah, inilah indahnya Kekristenan, Yesus datang ke dunia itu pun tidak menghilangkan apa yang diajarkan sebelumnya, Yesus melengkapinya dengan apa yang seharusnya kita lakukan menurut Dia, bukan menurut kita (siapa yang menafsirkan). -cpr
#onedayonepost
#opini
#refleksi
#informasi

0 komentar: