Ketika saya mulai membaca Kisah Para Rasul dan mencatat nama tokoh² yang muncul dalam tulisan yang ditulis Lukas, saya menemukan banyak nama orang yang disebutkan di sana, baik itu Rasul/ murid-murid Yesus, jemaat pada saat itu, bahkan orang² yang tidak menerima Yesus sekalipun.
Saya mencatat ada satu nama yang menarik dan dituliskan agak panjang, bukan soal profilnya, tapi karena kepercayaannya kepada Yesus hanya setengah-setengah, bahkan dia berniat membeli karunia Tuhan dengan sejumlah uang.
Pada postingan kali ini saya mencoba untuk berefleksi dari tokoh yang bernama Simon ini.
Kisah ini tercatat dalam Kisah Para Rasul 8: 4 - 24. Memang tidak seluruhnya menceritakan tentang Simon, tapi saya berikan range ayat yang panjang supaya bisa dibaca dengan utuh kisahnya. Lebih baik memang membaca keseluruhan itu jauh lebih baik.
Stefanus wafat sebagai martir karena kesaksiannya akan Dia. Saat itu Saulus diketahui menjadi saksi kematian Stefanus. Kiprah Saulus sebagai penganiaya pengikut Kristus mulai dikenal dalam Alkitab.
Saulus ketika itu menjadi semakin keras melenyapkan dan memasukan ke dalam penjara semua pengikut Kristus. Banyak dari pengikut Kristus pergi ke menjelajah ke seluruh negeri.
Filipus pergi ke negeri Samaria, ke sebuah kota di Samaria. Di sana Filipus memberitakan tentang Mesias. Di sana Filipus banyak memberikan tanda-tanda kuasa-Nya, banyak orang yang disembuhkan, hingga mengusir roh jahat. Tanda-tanda ini membuat banyak orang di kota itu menjadi percaya pada kuasa-Nya.
![]() |
| Ilustrasi, seorang Simon Penyihir dari Samaria, yang bertobat hanya untuk kepentingan dirinya secara tidak dia sadari. Gambar dibantu oleh ChatGPT |
Ada seorang di sana yang bernama Simon, dia sudah lama melakukan aktivitas sihir di kota itu. Simon takjub melihat apa yang dilakukan Filipus pada banyak orang di sana. Karena banyak orang kecil hingga orang besar mengikuti Filipus setelah melihat tanda-tanda mukjijat.
Sebelumnya banyak orang² itu mengikuti Simon karena sihirnya itu, tapi kini semua orang itu mengikuti Filipus karena tanda-tanda yang dibuat Filipus dalam nama Tuhan.
Banyak orang memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan. Ternyata Simon pun akhirnya percaya akan apa yang disampaikan oleh Filipus. Simon pun dibaptis oleh Filipus dan setelahnya senantiasa mengikuti Filipus kemanapun.
Rasul dan murid-murid di Yerusalem mendengar bahwa banyak orang percaya akan Yesus atas penginjilan Filipus, bahwa tanah Samaria telah menerima Kristus. Maka Petrus dan Yohanes pergi ke tempat dimana Filipus berada.
Petrus dan Yohanes berdoa untuk agar orang-orang Samaria juga beroleh Roh Kudus. Karena menurut mereka, orang-orang Samaria hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Petrus dan Yohanes juga ingin agar mereka juga dicurahi Roh Kudus, dibaptis dalam Roh Kudus, sama seperti mereka.
Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan kepada orang-orang di Samaria itu, dan Roh Kudus tercurah kepada mereka di sana.
Simon melihat apa yang dilakukan Petrus dan Yohanes. Ternyata dalam hati, Simon berpikir dia juga ingin mendapatkan Roh Kudus sama seperti orang-orang di sana.
Simon berkata kepada dua rasul itu: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."
Mendengar perkataan Simon itu, Petrus langsung berkata:
"Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hak mu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. Jadi bertobatlah dari kejahatan mu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan." Kisah Para Rasul 8: 20 - 24
Mendengar ucapan Petrus ini, Simon pun berkata: "Hendaklah kamu berdoa untuk aku kepada Tuhan, supaya kepadaku jangan kiranya terjadi segala apa yang telah kamu katakan itu."
'Simon Penyihir dari Samaria' ini menurut tradisi gereja Kristen mula-mula dikenal juga dengan Simon Magus.
Menurut catatan Bapa-bapa Gereja, seperti Irenaeus, Hippolytus, Yustinus Martir, dan Epifanius menuliskan bahwa 'Simon Penyihir dari Samaria' tidak benar-benar bertobat. Ia kemudian menjadi pengajar sesat yang menyesatkan banyak orang.
Menurut catatan Yustinus 'martir', Simon ini akhirnya pergi ke Roma pada tahun 41-54 M pada masa pemerintahan Kaisar Claudius.
Nah dari kisah ini kita bisa berefleksi, apa yang tergambar pada peristiwa itu dulu kala ternyata juga masih terjadi di masa sekarang ini. Apa saja itu, contohnya mari kita sebutkan:
🕯 Banyak dari kita dewasa ini yang sudah percaya menjadi pengikut Kristus, sebagai seorang Kristen, tapi kepercayaan kita hanya sebatas ketakjuban semata. Tapi tidak didalami dengan baik.
🕯 Kita sebagai orang Kristen ternyata tidak sepenuhnya percaya, kita cenderung berpikir materialistis, berpikir bahwa karunia Allah itu bisa dibayar atau dibeli dengan uang. Muncul sifat keserakahan rohani.
🕯 Terkadang sebagai seorang Kristen, kita punya maksud dan tujuan tersembunyi (agenda khusus) yang tidak untuk memuliakan Allah tapi hanya untuk agenda pribadi semata, ingin dilihat saleh oleh orang lain, mengikuti tren semata dll.
🕯 Perilaku Simon ini menjadi lambang seorang manusia yang ingin memperoleh kuasa rohani tanpa pertobatan sejati, mencampur-adukan Injil dengan sihir serta filsafat duniawi.
Tanpa kita sadari kita bisa saja menjadi orang Kristen yang seperti 'Simon Penyihir dari Samaria', dimana pertobatannya tidak tulus.
Dari nama Simon Magus ini muncul istilah 'simoni' yang berarti dosa atas tindakan menjual atau membeli jabatan atau berkat rohani dalam Gereja.
Dari kisah yang ditulis Lukas ini kita bisa belajar menjadi orang Kristen yang bijak dan benar-benar bertobat mengikuti-Nya dari hati dan pikiran yang jernih, serta yakin dan percaya akan karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus.
Segitu mungkin refleksi yang saya bisa petik dari kisah 'Simon Penyihir dari Samaria'. Tidak diceritakan lebih lagi soal Simon. Tapi apa komentar Simon ini bisa menujukan gambaran jemaat saat itu.
Sampai jumpa dipostingan lainnya, membahas hal lainnya lagi. Syaloom, Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin. -cpr
#onedayonepost
#iman
#refleksi
#simonpenyihirsamaria
#kisahpararasul

Tidak ada komentar:
Posting Komentar